Erupsi Gunung Kelud telah
terjadi lebih dari sepekan. Namun, gunung tersebut masih keluarkan asap tebal
serta aktivitas gempa ringan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) per 20 Februari 2014 lalu telah menurunkan status Gunung Kelud dari
level Awas ke level Siaga.
Selain asap tebal yang
membumbung tinggi ke udara, warga setempat juga mencium baru belerang yang
cukup menyengat. Selain itu juga dirasakan gempa ringan yang terjadi hingga
radius 10 kilometer.
PVMBG mencatat jika pada
17 Februari lalu kandungan sulfur dioksida mencapai 90 ton per harinya. 18
Februari 2014 sempat turun jadi 31 ton per harinya. Lalu, pada 22 Februari
2014, sulfur dioksida naik kembali jadi 78 ton per harinya.
PVMBG menghimbau agar
warga tidak mendekat atau lakukan aktivitas di radius 5 kilometer dari kawah
Gunung Kelud hingga diumumkan status jadi Normal. Jadi, meski kini statusnya
Siaga itu belum bisa menjamin.
Akibat erupsi Gunung
Kelud sendiri ketebalan pasir dan batu kerikil di jalan yang menuju kawah mencapai
5 hingga 10 cm. Akses jalan menuju lokasi Taman Wisata Gunung Kelud di Kediri,
Jawa Timur juga tertutup.
Dampak lainnya, tumbuhan
dan lahan pertanian rusak dan tebing gunung hancur. Akibatnya, material pasir
dan pepohonan bisa terbawa arus lahar dingin saat curah hujan tinggi.
Berkah erupsi Gunung
Kelud
Meski membawa serangkaian
derita bagi sejumlah warga, erupsi Gunung Kelud juga berikan berkah bagi
masyarakat Kediri, Blitar, Malang, dan sekitarnya. Salah satunya adalah mereka
dari kalangan pengrajin genteng.
Abdul Aziz, salah satu
pengrajin mengaku pasca erupsi Gunung Kelud pihaknya alami kebanjiran order.
Pasalnya, tidak sedikit warga yang alami kerusakan rumah berupa atap mereka
hancur. Jika dibandingkan dengan hari normal, Abdul alami peningkatan pesanan
hingga 50 persen.
Jika pada hari-hari biasa
ia hanya mampu menjual sekitar 80 ribu genteng saja. Kini, pesanan melonjak
mulai 100 ribu hingga 125 ribu genteng per hari. Meski permintaan naik para
pengrajin genteng sepakat untuk tidak menaikkan harga. Sebab, pemesan adalah
korban bencana Gunung Kelud.
Topik : Asap, Bencana
Alam, Erupsi, GEMPA, Gunung Kelud
Para penduduk yang tinggal di sekitar harus tetap
waspada walaupun status Gunung Kelud sudah turun menjadi level siaga. Saya juga
menghimbau agar para penduduk tetap menggunakan masker untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan akibat debu vulkanik Gunung Kelud. Karena abu vulkanik
Gunung Kelud bisa menyebabkan :
· -Iritasi pada kulit
· -Radang pada mata
· -Alergi
· -Batuk-batuk
· -Sesak nafas
Saya
juga berharap supaya pemerintah pusat, maupun daerah memberikan bantuan kepada
para korban Gunung Kelud. Walaupun hanya sebatas masker gratis atau obat-obatan
tapi itu dapat mencerminkan kepedulian pemerintah terhadap korban Gunung Kelud.